Kesendirian Tak Selalu Mematikan

Banyak orang yang tidak menyukai kesendirian, karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan melelahkan.

‘Sendiri oh sendiri’… Ternyata hal remeh ini bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang! Apakah kita termasuk yang demikian?

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran, sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna…

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya, tanpa ada orang di sekitarnya.

Kedua, hanya berbentuk perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun merasakan kesunyian. Mungkin kita pernah mengalami hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu kita ingat, kesendirian dengan arti apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif yang sangat kita sukai, misalnya dengan membaca, menulis, olahraga, menyanyi? Apapun kesukaan
kita. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi impian kita dan belum sempat dilakukan. Kita bisa membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

Percaya, cara ini akan akan “>akan “>akan “>menyadarkan kita akan sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya. Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang keinginan yang ingin kita wujudkan selagi masih hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali keinginan gila’ saat kita masih kecil? Atau mimpi-mimpi lain yang belum terlaksanakan?

Saat itu kita akan sadar, ternyata banyak sekali hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir…. Sebenarnya ini merupakan hal *utama* dan yang pertama yang harus kita lakukan… Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri kita. Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat keberadaan kita di dunia.

Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin kokoh kemampuan kita mengarungi kehidupan, dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan kita terjebak dalam kesendirian dengan suasana ‘hati yang negatif’, membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat kita putus asa.

Kalau kita kita “>kita “>kita “>kita “>mau membuka mata, kita sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa kita jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika kita kita “>kita “>mau terbuka, dalam kesendirian kita bisa merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian kita bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang kita miliki.

Dalam kesendirian pula kita bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali kita temukan di keramaian!

Tidak bisa bisa “>bisa “>bisa “>dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada kepada “>kepada “>kepada “>setiap orang, termasuk kepada kita.

Nah, jika suatu saat saat “>saat “>saat “>atau bahkan saat ini kita sedang
dilanda ‘kesepian’ alias merasa ’sunyi sepi sendiri’, kita harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya mematikan!

Kelola-lah perasaan kita dengan baik, dan buatlah kesendirian menjadi lebih bermakna.

Ditulis oleh: Anne Ahira

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Install Pfsense Router

Membuat User Root Di Ubuntu Server

Proklamasi