Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 1, 2010

Membuat Bahagia

Ada seorang pemuda terkena penyakit yang mengharuskan usus kecilnya dipotong sepanjang satu meter. Setelah operasi dilakukan, ternyata penyakit yang dideritanya tidak juga hilang. Operasi itu dilakukan sekedar membuang bagian ususnya yang sudah rusak. Selama proses penyembuhan dari operasi, pemuda itu harus berpuasa selama 10 hari. Tidak makan dan tidak minum. Dia mendapatkan cairan tubuhnya hanya dari infus. Sesudah itu barulah dia bisa menerima minuman dan setelah beberapa hari kemudian mulai bisa makan makanan cair. Selama berpuasa setelah operasi, saat masih terbaring di rumah sakit, istrinya menghubungi saya dan menceritakan keadaan suaminya. Lewat istrinya saya menganjurkan agar pemuda itu mengembangkan pikiran yang penuh cinta kasih. Setelah keluar dari rumah sakit, pemuda itu datang menemui saya. Dia mengatakan bahwa saat terbaring di rumah sakit - saat merasakan kesakitan yang besar dan merasa sedih karena ternyata penyakitnya tidak bisa disembuhkan - sulit bagi dirinya

Cinta Dan Waktu

Gambar
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan karena ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. ”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. ”Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan. “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini”.Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,namun dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembir

Laki-Laki Sejati

Gambar
Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih Lelaki Sejati ? Bunda menjawab, Nak.......... Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja, Tetapi dari bagaimana dia dihormati di dalam rumah Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, Tetapi dari hati yang ada dibalik itu Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yg memuja, Tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari barbel yang dibebankan, Tetapi dari tabahnya d

Bagaimana Anda Mampu Dan Kuat Bekerja

Gambar
Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah? Apapula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana jika dengan para petani, nelayan, kuli, supir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang ditengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku. Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka; kepada keluarga nun jauh disana; kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada masa depan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu mengalir. Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah