KERANJANG ARANG & ALKITAB

From: Maria Caroline Florida


> Suatu cerita yang indah:
>
> Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah
> timur Negara bagian
Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih
> muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja
> makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti
> kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.
>
> Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca
> Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan
> apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih
> kebaikan dari membaca Alkitab?" Dengan tenang sang Kakek dengan
> mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjang
> nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi
> penuhi dengan air."
>
> Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi
> semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa
> dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,"
>
> Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk
> dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2
> keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan
> terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air
> dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu
> mengambil ember sebagai gantinya.
>
> Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang
> arang itu.
> Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu
> untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.
>
> Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin
> menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari
> secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke
> rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari
> sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek
> keranjang sudah kosong lagi.
>
> Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu
> pikir percuma?"
> Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. "
>
> Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama
> kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu
> TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan kini BERSIH LUAR
> DAN DALAM.
>
> "Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA
> MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN
> BERUBAH, luar dalam. Itu adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita."
>
>
>
> Jika kamu merasa email ini patut dibaca, maka lanjutkanlah ke teman-temanmu.
> Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang.
>
> Sepenggal
kata mutiara:
> "Teman yang baik adalah seseorang yang dapat berkata BENAR kepada
> kita, dan bukan orang yang selalu MEMBENAR-BENARKAN perkataan kita,
> tanpa memberi NASIHAT dan KOREKSI"
> Nah teman, jadilah BERKAT bagi yang lain, dan TEMAN YANG SEJATI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proklamasi

Leo Sayer - More Than I Can Say

a letter to my friends